Potongan Bukan Penalty

Potongan Bukan Penalty
Oleh: Ahmad Ifham Sholihin

[07/06, 14:16] AJR: Assalamu’alaikum pa ifham, izin mau tanya..

Di BPRS kalau ada nasabah pelunasan dipercepat, nasabah tidak dikenakan denda tapi nasabah diwajibkan bayar hanya sisa outstanding pokok pembiayaan ditambah bayar margin di tunggakan bulan berjalan, yakni ditambah 2-4 margin bulan ke depan.

Apakah itu sama kayak denda atau gimana ya pak? karena saya kalau ngejelasin ke nasabah sedikit bingung dan agak ganjal juga di pikiran saya

[07/06, 14:21] Ahmad Ifham Sholihin: Wa’alaykum salam wr wb. Kewajiban bayarnya berapa kali pokok dan marjin?

[07/06, 14:24] AJR: Kalau perhitungannya untuk pelunasan dipercepat itu sisa Outstanding pokok + 1-2 bulan margin.

Jadi nasabah dibebankan 1 margin bulan berjalan dan ditambah 2 bulan kedepan juga. Itu gimana ya pak? termasuk ke denda juga-kah?

[07/06, 14:48] Ahmad Ifham Sholihin: Yang saya tanyakan kewajiban bayar total sebelum ada pelunasan dipercepat.

[07/06, 15:02] AJR: Oh kalau sisa tunggakan keseluruhan kira-kira masih ada 19 kali lagi bayar-nya pak..

[07/06, 15:03] Ahmad Ifham Sholihin: Wahh.. Sisa kewajibannya 19 pokok + 19 marjin ya. Berarti potongannya buanyak ya. Bukan denda itu berarti.

[07/06, 15:05] AJR: Iyaa pak, 19 pokok di tambah 4 margin jadi ada muqasah 15 marginnya. Diperbolehkan ya berarti kalau seperti itu?

[07/06, 15:11] Ahmad Ifham Sholihin: Jadi, yang terjadi adalah:

Sisa Kewajiban nasabah:
19 Pokok + 19 Marjin

BPRS mewajibkan Nasabah bayar:
19 Pokok + 4 Marjin

Potongan yang diberikan kepada nasabah = 19-4 = 15 Marjin. Jadi, nasabah dikasih potongan banyak ya. Ini bukan denda bukan penalty.

Potongan itu bukan muqashshah ya. Muqashshah itu netting. Netting-nya yakni nasabah wajib bayar 19P + 19M, Bank Syariah ngasih potongan (wajib bayar) 15M. Setelah dilakukan muqashshah, maka kewajiban Nasabah menjadi 19P + 4M.

[07/06, 15:15] AJR: Siap kalo begitu, terima kasih info-nya pa ifham 🙏😊

[07/06, 15:23] Ahmad Ifham Sholihin: Sami sami 🙏😊

Join WAG Ngaji Muamalah, klik: WAG Ngaji Muamalah