Wakalah pada Ijarah
Oleh: Ahmad Ifham Sholihin

[20/06, 11:32] Kyai TLS: Mohon penjelasan: Kalau dalam murabahah ada wakalah, apkh dalam ijarah juga ada wakalah?

[20/06, 12:28] Ahmad Ifham Sholihin: Kalau ijarah a’mal saja, jadinya aneh jika ada wakalah. Kalau ijarah multijasa paket tertentu, insya Allah masuk akal ada wakalah.

[20/06, 13:02] Kyai TLS: https://shamela.ws/book/968/1897

Ini termasuk yg mana ust @Ahmad Ifham Sholihin ?

[20/06, 14:58] Ahmad Ifham Sholihin: Pangapunten masih beredar Kyai TLS πŸ™πŸ˜Š

[20/06, 18:10] Ahmad Ifham Sholihin: Ω…Ω‚Ψ¨ΩˆΩ„ Ψ΄Ψ±ΨΉΨ§

Wakalah pada akad ijarah itu diperbolehkan syariah Islam. Meskipun utamanya end usernya bukan penerima wakalah.

Di tulisan ini tidak menyebutkan apakah ijarahnya ini atas a’yan atau a’mal. Kayaknya berarti ya keduanya.

[20/06, 18:17] Ahmad Ifham Sholihin: Kalau menurut saya kan begini pembedahannya. Karena, kalau a’mal (perbuatan jasa ranah effort) sudah diwakalahkan kan objek jasanya menjadi tidak ada lagi. Ini wakalahnya saya sebut aneh aja, saya tidak menyebut dilarang.

Kalau ijarahnya atas manfa’ah a’yan kan bentuknya sewa menyewa. Yang jadi objek akad adalah manfaat barang. Kalau terjadi wakalah atas manfaat barang (sewa atau jual fasilitas) ketika mau lanjut diperjualbelikan kan barang masih ada, sehingga manfaat barangnya masih ada. Barang bisa dimanfaatkan lagi.

Akad jual beli barang atau manfaat pakai wakalah kan terjadi 2x jual beli. Jual beli pertama lanjut jual beli kedua. Kalau jual beli pertama kelar kan lanjut jual beli kedua. Setiap jual belinya kan harus memenuhi rukun dan syarat akad. Objek akad pun harus ada lagi.

Saya tadi bilang aneh, tapi mungkin secara fikih itu hukumnya halal.

Kesimpulan saya, silahkan pakai saja skema wakalah pada ijarah, tapi saran saya, dilengkapi saja dengan diksi misalnya pembiayaan ijarah multijasa paket umrah.

Wallaahu a’lam.

[20/06, 18:19] Ahmad Ifham Sholihin: Pangapunten Kyai TLS, saya nulis ini di pesawat. Jadi, saya tidak bisa sambil baca tulisan link dari panjenengan. Tadi kayaknya ada poin jawaban satu sampai enam.

Sampai Jakarta insya Allah saya cek lagi. Suwuuun πŸ˜ŠπŸ™β˜•

[20/06, 18:20] Ahmad Ifham Sholihin: Sy tadi cuma baca sekilas dan nemu diksi maqbul syar’an dan baca beberapa skemanya sekilas dan tadi gak dibedakan jika manfa’ah a’yan atau a’mal. Jadi, jangan jangan memang semua jenis ijarah ya bisa diwakalahkan ala bank, sebagaimana konten di link termaksud.

Suwuuuun πŸ™πŸ™πŸ™

[21/06, 06:32] Ahmad Ifham Sholihin: Ijarah multijasa paket ……. (berbagai jasa/fasilitas), ini lebih meyakinkan bisa diwakalahkan.

[21/06, 06:36] Ahmad Ifham Sholihin: Sy mencermati yang sepertinya ini ijarah a’yan (bukan a’mal). Meski, bisa jadi ada tafsiran, ini untuk a’yan maupun a’mal.

Salah satu penguatnya, di salah satu poinnya ada solusi IMBT.

  1. Menjual objek akad (sewa) kepada wakil (amil – yang diberi kuasa/wakalah), itu boleh setelah objek akad (manfaat) menjadi milik bank.
  2. Ya, boleh ada wakalah dalam ijarah, maqbul syar’an, tapi afdholnya end user-nya bukan wakil.
  3. Ijarah ke end user dilakukan setelah rukun dan syarat akadnya terpenuhi sehingga terjadi kepemilikan haqiqi atas objek akad (manfaat) dan telah terjadi qabdh. Qabdh ini klo menurut saya ya bisa qabdh hukmi. Akadnya pisah aja dengan wakalah dan wa’adnya.
  4. Boleh IMBH (ijarah muntahiyah bil hibah) dengan akad terpisah.
  5. Ini sepertinya merumuskan jika terjadi kerusakan dan cacat atas objek akad, maka menjadi tanggung jawab pemilik barang (yang dimanfaatkan atau disewakan), kecuali ta’addi, taqshir ya jadi tanggung jawab musta’jir.
  6. Kayaknya ini lebih ke covering insurance.

[21/06, 06:46] Ahmad Ifham Sholihin: Correct me if i’m wrong. Mohon arahan pemaknaannya Kyai TLS dan rekan2, jika ada yang tidak tepat.

[21/06, 06:47] Ahmad Ifham Sholihin: Intinya, ijarah diwakalahkan boleh, tapi klo menurut saya pribadi, untuk a’yan aja. Klo a’mal, sy gak bilang gak boleh, tapi biar aman sana sini, pada diksi akadnya ditulis ijarah multijasa paket ….. (agar semua jenis manfaat, baik a’yan maupun a’mal) bisa lebih nyaman ndengernya kalau mau diwakalahkan yang selanjutnya diijarahkan ke end user (nasabah).

[21/06, 06:47] Ahmad Ifham Sholihin: Wallaahu a’lam.


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *