Jamak Bukan Musafir
Oleh: Ahmad Ifham Sholihin

Berikut ini adalah kutipan hadits shahih tentang kebolehan jamak sholat (zhuhur dan ashar serta maghrib dan isya) bukan dalam kondisi udzur dan safar (musafir)

Perhatikan lagi, ini tentang jamak sholat ya, bukan tentang qashar (meringkas rakaat) shalat.

HR Bukhari (Shahih)

حَدَّثَنَا آدَمُ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ قَالَ حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ دِينَارٍ قَالَ سَمِعْتُ جَابِرَ بْنَ زَيْدٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْعًا جَمِيعًا وَثَمَانِيًا جَمِيعًا

Telah menceritakan kepada kami Adam berkata, telah menceritakan kepada kami Syu’bah berkata, ‘Amru bin Dinar berkata, Aku pernah mendengar Jabir bin Zaid dari ‘Abdullah bin ‘Abbas berkata, “Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan salat tujuh rakaat dengan jamak dan delapan rakaat dengan jamak.”

HR Muslim (Shahih)

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى قَالَ قَرَأْتُ عَلَى مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, Aku pernah menyetorkan hafalan kepada Malik dari Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata, Rasulullah SAW pernah salat Zuhur dan Asar semuanya, dan antara Magrib dan Isya semuanya bukan karena ketakutan dan tidak pula ketika safar (musafir).”

HR Muslim (Shahih)

و حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ يُونُسَ وَعَوْنُ بْنُ سَلَّامٍ جَمِيعًا عَنْ زُهَيْرٍ قَالَ ابْنُ يُونُسَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا بِالْمَدِينَةِ فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ قَالَ أَبُو الزُّبَيْرِ فَسَأَلْتُ سَعِيدًا لِمَ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَالَ سَأَلْتُ ابْنَ عَبَّاسٍ كَمَا سَأَلْتَنِي فَقَالَ أَرَادَ أَنْ لَا يُحْرِجَ أَحَدًا مِنْ أُمَّتِهِ

Dan telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Yunus dan ‘Aun bin Salam semuanya dari Zuhair. Ibnu Yunus mengatakan; telah menceritakan kepada kami Zuhair, telah menceritakan kepada kami Abu Zubair dari Said bin Jubair dari Ibnu Abbas ia berkata, Rasulullah SAW pernah salat Zuhur dan Asar sekaligus di Madinah bukan karena takut dan bukan pula karena safar (musafir)” Abu Zubair mengatakan, “Aku bertanya kepada Sa’id, “Mengapa beliau melakukan hal itu? Dia menjawab, Aku bertanya kepada Ibnu Abbas sebagaimana kamu bertanya kepadaku, lalu dia menjawab, “Beliau ingin supaya tidak merepotkan (memberatkan) seorangpun dari umatnya.”

HR Abu Dawud (Shahih)

حَدَّثَنَا الْقَعْنَبِيُّ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ قَالَ قَالَ مَالِكٌ أَرَى ذَلِكَ كَانَ فِي مَطَرٍ قَالَ أَبُو دَاوُد وَرَوَاهُ حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ نَحْوَهُ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ وَرَوَاهُ قُرَّةُ بْنُ خَالِدٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ قَالَ فِي سَفْرَةٍ سَافَرْنَاهَا إِلَى تَبُوكَ

Telah menceritakan kepada kami Al Qa’nabi dari Malik dari Abu Az Zubair Al Makki dari Sa’id bin Jubair dari Abdullah bin ‘Abbas dia berkata, Rasulullah mengerjakan salat Zuhur dan Asar secara Jama’, dan salat Magrib dan Isya secara jamak tidak dalam kondisi ketakutan atau dalam perjalanan.” (perawi berkata, Malik berkata, “Aku berpendapat, beliau melakukan hal itu karena kondisi sedang hujan.” Abu Daud berkata, “Dan telah diriwayatkan pula oleh Hammad bin Salamah seperti hadits tersebut, dari Abu Az Zubair, dan diriwayatkan oleh Qurrah bin Khalid dari Abu Az Zubair dia berkata, “…Yaitu dalam perjalanan ketika kami ke Tabuk.”

HR Abu Dawud (Shahih)

حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ وَمُسَدَّدٌ قَالَا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ ح و حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَوْنٍ أَخْبَرَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَدِينَةِ ثَمَانِيًا وَسَبْعًا الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ وَلَمْ يَقُلْ سُلَيْمَانُ وَمُسَدَّدٌ بِنَا قَالَ أَبُو دَاوُد وَرَوَاهُ صَالِحٌ مَوْلَى التَّوْأَمَةِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ فِي غَيْرِ مَطَرٍ

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb dan Musaddad keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid. Dan diriwayatkan dari jalur lain, telah menceritakan kepada kami ‘Amru bin ‘Aun, telah mengabarkan kepada kami Hammad bin Zaid dari ‘Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu Abbas dia berkata, Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat bersama kami di Madinah delapan dan tujuh rakaat, yaitu Zuhur dengan Asar dan Magrib dengan Isya.'” Namun Sulaiman dan Musaddad tidak menyebutkan lafadz “Bina (bersama kami).” Abu Daud mengatakan, “Dan diriwayatkan Shalih bekas budak At Tau`amah dari Ibnu Abbas dia berkata, “Tidak dalam kondisi hujan.”

HR Nasai (Shahih)

أَخْبَرَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ مَالِكٍ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا مِنْ غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ

Telah mengabarkan kepada kami Qutaibah dari Malik dari Abu Zubair dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas dia berkata, “Pernah Rasulullah SAW menjamak salat Zuhur dan Asar, serta menjamak salat Magrib dan Isya bukan karena alasan takut (peperangan) dan bukan karena alasan perjalanan.”

HR Malik (Shahih)

حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ الْمَكِّيِّ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ أَنَّهُ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ جَمِيعًا وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ جَمِيعًا فِي غَيْرِ خَوْفٍ وَلَا سَفَرٍ قَالَ مَالِك أُرَى ذَلِكَ كَانَ فِي مَطَرٍ

Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Abu Az Zubair Al-Makki dari Sa’id bin Jubair dari Abdullah bin ‘Abbas dia berkata, “Rasulullah SAW mengerjakan salat Zuhur dengan Asar secara jamak, dan Magrib dengan isya secara jamak, bukan karena ada ketakutan atau karena perjalanan.” Malik berkata, “Saya melihatnya bahwa hal itu terjadi karena hujan.”

HR Bukhari (Shahih)

حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ قَالَ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ هُوَ ابْنُ زَيْدٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ دِينَارٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى بِالْمَدِينَةِ سَبْعًا وَثَمَانِيًا الظُّهْرَ وَالْعَصْرَ وَالْمَغْرِبَ وَالْعِشَاءَ فَقَالَ أَيُّوبُ لَعَلَّهُ فِي لَيْلَةٍ مَطِيرَةٍ قَالَ عَسَى

Telah menceritakan kepada kami Abu AN Nu’man berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad -yaitu Ibnu Zaid- dari ‘Amru bin Dinar dari Jabir bin Zaid dari Ibnu ‘Abbas, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melaksanakan salat di Madinah sebanyak tujuh dan delapan, yaitu salat Zuhur, Asar, Magrib dan Isya.'” Ayyub berkata, “Barangkali hal itu ketika pada malam itu hujan.” Jabir bin Zaid berkata, “Bisa jadi.”

Kesimpulan:

Yang mau melaksanakan sholat sesuai waktunya, silahkan. Yang mau melaksanakan jamak zhuhur ashar serta maghrib isya’ bukan karena udzur, silahkan. Yang mau menjamak zhuhur ashar serta maghrib isya jika dalam kondisi udzur (sulit atau sempit), ya silahkan.

Menjamak ini maksudnya melaksanakan sholat zhuhur langsung lanjut ashar di waktu zhuhur (jamak taqdim) atau di waktu ashar (jamak ta’khir). Boleh juga jamak maghrib dengan isya’ baik di waktu maghrib maupun di waktu isya.

Paling penting, sholatlah.

“Allah SWT ingin hamba-Nya berada dalam kemudahan, dan Allah SWT tidak ingin hamba-Nya berada dalam kesulitan. (QS Al Baqarah: 185).

Wallaahu a’lam

Join WAG Ngaji Muamalah, klik: WAG Ngaji Muamalah


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *